Palembang-Menjelang perayaan Nataru 2025, ancaman terorisme tetap menjadi perhatian serius aparat penegak hukum khususnya di Provinsi Sumsel,Jum’at(13/12/2024)
Potensi ancaman ini melibatkan aktivitas kelompok teroris seperti perekrutan anggota baru, pelatihan paramiliter, dan penggalangan dana untuk aksi amaliah.
Meski ancaman fisik terorisme cenderung menurun, namun kelompok-kelompok radikal terus aktif menyebarkan narasi intoleransi terutama dari medsos yang bertujuan memecah belah antarumat beragama yg menimbulkan situasi Kamtibmas yang tidak kondusif.
Aparat penegak hukum Polri dan TNI bersama stake holders telah memperketat pengamanan, termasuk mendeteksi dini potensi acaman terorisme yang semakin masif dilakukan
Yayasan Pelita Bersatu Indonesia (YPBI) yang di Ketuai oleh Abdurrahman Taib terbentuk bertujuan dapat menjadi wadah Deradikalisasi bagi Eks Napiter yang masih berkategori merah serta merupakan mitra Polri dalam memberikan pemahaman bahaya penyebaran paham Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme kepada masyarakat.
“Adanya himbauan dan seruan kepada Eks Napiter yang berada di Provinsi Sumsel bersama-sama aparat Kepolisian untuk tetap menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif pasca pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 dan menjelang perayaan Nataru 2025”.
Langkah pencegahan lain melibatkan pendidikan masyarakat tentang bahaya penyebaran paham radikalisme, serta mendorong dialog antarumat beragama untuk memperkuat kohesi sosial dan mengurangi potensi ekstremisme.
Dengan kolaborasi semua pihak, pemerintah berharap dapat menciptakan situasi aman dan damai pacsa pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 dan menjelang perayaan Nataru 2025,tutupnya.