Ogan Ilir – Tim 7 akhirnya angkat suara! Mereka dengan tegas mendesak Kapolda Sumatera Selatan untuk segera mencopot Kapolres Ogan Ilir karena dinilai gagal menindak tegas mafia CPO (Crude Palm Oil) yang terus beroperasi di wilayah tersebut. Masyarakat semakin geram dan kecewa, pasalnya aksi para mafia ini sudah lama diketahui, namun hukum tampaknya jalan di tempat.
“Mereka (mafia CPO) dibiarkan bebas melakukan aktivitas! Sudah jelas melanggar hukum, tapi tidak ada tindakan nyata. Ini penegakan hukum macam apa?” ujar salah satu anggota Tim 7 dengan nada kesal.
Menurut laporan yang beredar, mafia CPO ini beroperasi dengan memanfaatkan gudang-gudang ilegal, yang diduga berada di bawah pengawasan aparat.
Namun sayangnya, penegakan hukum di Ogan Ilir seolah tutup mata. Bahkan ada spekulasi bahwa ada “main mata” antara aparat dan para mafia, sehingga mereka bisa terus beraktivitas tanpa rasa takut.
“Ini bukan hanya tentang mafia, tapi tentang kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Kalau hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas, bagaimana rakyat bisa percaya lagi?” tambahnya.
Masyarakat Ogan Ilir berharap ada tindakan cepat dari Kapolda Sumsel. Mereka tidak ingin hukum hanya jadi pajangan tanpa ada eksekusi nyata di lapangan. Kepercayaan terhadap penegakan hukum semakin tergerus, dan jika ini dibiarkan, bukan tidak mungkin akan ada aksi protes lebih besar dari masyarakat.
Kapolres Ogan Ilir sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas desakan ini. Namun, tekanan dari masyarakat semakin kuat agar ada tindakan tegas terhadap mafia CPO dan pencopotan Kapolres yang dinilai tak becus menegakkan hukum secara profesional.