Ogan Ilir – Gudang CPO (Crude Palm Oil) milik YN dan YD di Desa Lorok, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, kembali menjadi sorotan. Meski telah beberapa kali dilaporkan dan diberitakan, pemilik gudang tersebut terkesan kebal hukum.
Hal ini mencerminkan lemahnya penegakan hukum di wilayah Polres Ogan Ilir.Banyak pihak mengeluhkan bahwa laporan terkait dugaan pelanggaran hukum oleh gudang ini tidak ditindaklanjuti dengan tegas.
Menurut informasi yang dihimpun, gudang tersebut diduga melanggar berbagai regulasi, namun hingga kini belum ada tindakan signifikan dari aparat penegak hukum.
Masyarakat setempat merasa resah dengan situasi ini, mengingat tindakan hukum yang tegas seharusnya dilakukan untuk menegakkan keadilan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan.
Keberanian pemilik gudang CPO ini untuk terus beroperasi tanpa takut pada aparat penegak hukum menunjukkan adanya indikasi lemahnya sistem penegakan hukum di wilayah ini.
Banyak yang mempertanyakan komitmen aparat kepolisian dalam menangani kasus-kasus seperti ini, yang seharusnya menjadi prioritas untuk menjaga ketertiban dan kepastian hukum.
Situasi ini mengundang perhatian berbagai kalangan, termasuk para aktivis dan pemerhati hukum, yang mendesak agar pihak berwenang segera mengambil langkah-langkah tegas.
Mereka menuntut agar semua laporan yang telah diajukan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, tanpa adanya intervensi atau pengaruh dari pihak-pihak tertentu.
Masyarakat berharap agar aparat penegak hukum di Polres Ogan Ilir dapat segera bertindak tegas dan profesional dalam menangani kasus ini.
Dengan demikian, mereka dapat membuktikan bahwa hukum berlaku untuk semua tanpa pandang bulu, serta memastikan bahwa keadilan ditegakkan di wilayah tersebut. (Tim7)
